source:http://tutorialkuliah.wordpress.com/2008/12/12/asuhan-keperawatan-kolostomi/
Pengertian Colostomi
Colostomi adalah suatu operasi untuk membentuk suatu hubungan buatan antara colon dengan permukaan kulit pada dinding perut. Hubungan ini dapat bersifat sementara atau menetap selamanya. (llmu Bedah, Thiodorer Schrock, MD, 1983).
Colostomi dapat berupa secostomy, colostomy transversum, colostomy sigmoid, sedangkan colon accendens dan descendens sangat jarang dipergunakan untuk membuat colostomy karena kedua bagian tersebut terfixir retroperitoneal.
Colostomy pada bayi dan anak hampir selalu merupakan tindakan gawat darurat, sedang pada orang dewasa merupakan keadaan yang pathologis. Colostomy pada bayi dan anak biasanya bersifat sementara.
indikasi colostomy
Indikasi colostomy yang permanen
Pada penyakit usus yang ganas seperti carsinoma pada usus. Kondisi infeksi tertentu pada colon.
komplikasi colostomy
Prolaps merupakan penonjolan mukosa colon 6 cm atau lebih dari permukaan kulit.
Prolaps dapat dibagi 3 tingkatan:Penonjolan seluruh dinding colon termasuk peritonium kadang-kadang sampat loop ilium
Adanya strangulasi dan nekrosis pada usus yang mengalami penonjolan
Prolaps dapat terjadi oleh adanya faktor-faktor Peristaltik usus meningkat, fixasi usus tidak sempurna, mesocolon yang panjang, tekanan intra abdominal tinggi, dinding abdomen tipis dan tonusnya yang lemah serta kemungkinan omentum yang pendek dan tipis.
lritasi Kulit
Hal ini terutama pada colostomy sebelah kanan karena feces yang keluar mengandung enzim pencernaan yang bersifat iritatif. Juga terjadi karena cara membersihkan kulit yang kasar, salah memasang kantong dan tidak tahan akan plaster.
Diare
Makin ke proksimal colostominya makin encer feces yang keluar. Pada sigmoid biasanya normal.
Stenosis Stoma
Kontraktur lumen รจ terjadi penyempitan dari celahnya yang akan mengganggu pasase normal feses.
Hernia Paracolostomy
Pendarahan Stoma
Eviserasi
Dinding stoma terlepas dari dinding abdomen sehingga organ intra abdomen keluar melalui celah
lnfeksi luka operasi
Retraksi : karena fixasi yang kurang sempurna
Sepsis dan kematian
Untuk mencegah komplikasi, diperlukan colostomi dengan teknik benar serta perawatan pasca bedah yang baik, selain itu pre-operatif yang memadai.
HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA PASIEN KOLOSTOMI
>Keadaan stoma :
Warna stoma (normal warna kemerahan)
Tanda2 perdarahan (perdarahan luka operasi)
Tanda-tanda peradangan (tumor, rubor, color, dolor, fungsi laese)
Posisi stoma
Apakah ada perubahan eliminasi tinja :
Konsistensi, bau, warna feces
Apakah ada konstipasi / diare
Apakah feces tertampung dengan baik
Apakah pasien dapat mengurus feces sendiri
Apakah ada gangguan rasa nyeri :
Keluhan nyeri ada/tidak
Hal-hal yang menyebabkan nyeri
Kualitas nyeri
Kapan nyeri timbul (terus menerus / berulang)
Apakah pasien gelisah atau tidak
Apakah kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi
Tidur nyenyak/tidak
Apakah stoma mengganggu tidur/tidak
Adakah faktor lingkungan mempersulit tidur
Adakah faktor psikologis mempersulit tidur
Bagaimana konsep diri pasien Bagaimana persepsi pasien terhadap: identitas diri,harga diri,ideal diri,gambaran diri & peran
Apakah ada gangguan nutrisi :
Bagaimana nafsu makan klien
BB normal atau tidak
Bagaimana kebiasaan makan pasien
Makanan yang menyebabkan diarhe
Makanan yang menyebabkan konstipasi
Apakah pasien seorang yang terbuka ?
Maukah pasien mengungkapkan masalahnya
Dapatkah pasien beradaptasi dgn lingkungan
setelah tahu bag tubuhnya diangkat
Kaji kebutuhan klien akan kebutuhan seksual :
Tanyakan masalah kebutuhan seksual klien
Isteri/Suami memahami keadaan klien
Prioritas Perawatan Ditujukan Kepada:
Pengkajian mengenai penyesuaian psikologis
Pencegahan terhadap komplikasi
Pemberian dukungan untuk rnerawat diri sendiri
Menyediakan informasi
Kriteria Keberhasilan
Adanya perasaan penyesuaian yang aktual
Komplikasi dapat dicegah
Klien memenuhi kebutuhan sendiri
Adanya dukungan pelaksanaan pengobatan, mengetahui potensial terjadinya komplikasi
Dx. Keperawatan yg mungkin pada Colostomy
Potensial terjadinya gangguan eliminasi tinja (konstipasi atau diare) s.d kemungkinan diet yang tidak balans yang ditandai, dengan ….
Gangguan rasa nyaman nyeri s.d gangguan mekans kulit akibat tindakan operasi, ditandai dengan ….
Gangguan rasa nyaman s.d BAB yang tidak terkontrol, yang ditandai dengan ….
Gangguan istirahat dan tidur s.d adanya rasa takut pada keadaan stoma, ditandai dengan ….
Potensial gangguan nutrisi sehubungan dengan ketidaktahuan terhadap kebutuhan makanan
Gangguan konsep diri (gambaran diri, peran) s.d belum dapat beradaptasi dengan stoma dan perubahan anatomis, yang ditandai dengan ….
Potensial ggn integritas kulit s.d terkontaminasinya kulit dengan feces, ditandai dengan ….
Disfungsi seksualitas s.d perubahan struktur tubuh, yang ditandai dengan ….
Potensial terjadinya infeksi s.d adanya kontaminasi luka dengan feces, yang ditandai dengan ….
Cemas s.d takut terisolasi dari orang lain ….
Keterbatasan aktifitas s.d klien merasa takut untuk melakukan aktifitas karena stoma.
Tujuan dan Intervensi
Agar pasien dapat BAB dengan teratur :
Hindari makan makanan berefek laksatif
Hindari makan makanan yang menyebabkan konstipasi (makanan yang keras)
Kolaborasi dengan ahli gizi masalah menu makanan
Kontrol makanan yang dibawa dari rumah
Berikan minum yang cukup (2-3 1t/hari)
Pola makan yang teratur (3 kali sehari)
Agar rasa nyeri dapat berkurang :
Catat pemberian medikasi pada saat intra operatif
Evaluasi rasa nyeri dan karakteristiknya
Beri pengertian pada klien agar rasa nyeri diterima sebagai suatu yang wajar dlm batas tertentu
Berikan analgetik sebagai tindakan kolaborasi
Agar klien dapat tidur/istirahat yang cukup :
Jelaskan, stoma tidak akan terbuka pada saat tidur
Amati faktor lingkungan yang mempersulit tidur
Amati faktor psikologis yang mempersulit tidur
Agar kebutuhan nutrisi terpenuhi :
Bekerja sama dengan ahli gizi untuk menu makanan
Berikan gizi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan
Berikan motivasi agar tidak merasa takut menghabiskan makanannya
Agar tidak terjadi gangguan konsep diri :
Berikan dorongan semangat yang membesarkan hati
Hindari sikap asing pada keadaan penyakit pasien
Arahkan agar klien mampu merawat diri sendiri
Beri penjelasan agar klien dapat menerima keadaan dan beradaptasi terhadap stomanya
Hindarkan perilaku yang membuat pasien tersinggung (marah, jijik, dll)
Agar kebutuhan seksualitas dapat terpenuhi :
Beri penjelasan bahwa klien boleh melakukan hubungan seksual dengan wajar
Agar tidak terjadi gangguan integritas kulit :
Lakukan teknik perawatan baik (bersih)
Lindungi kulit dengan pelindung kulit (vaselin / skin barier) disekitar stoma
Letakan alas (kasa) yang dapat menyerap aliran feces
Untuk menghindari infeksi sekunder :
Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada stoma
Ajarkan klien tentang personal hygiene dan perawatan stoma
Untuk menghindari rasa cemas :
Berikan keyakinan bahwa klten mampu beradaptasi dengan lingkungan (masyarakat)
Agar klien tidak takut melakukan aktifitas
Berikan penjelasan masalah aktifitas yang tidak boleh dilakukan (olah raga sepak bola, lari)
Bila akan melakukan aktifitas kantong stoma diberi penyangga (ikat pinggang)
Evaluasi
Kebersihan stoma dan sekitarnya terjaga dengan baik :
Tidak ada tanda-tanda infeksi
Tidak tampak tanda-tanda gangguan integritas kulit
Stoma tidak mengalami penurunan
Klien dapat BAB dengan teratur dan lancar :
Frekuensi BAB teratur (1-2 kali sehari)
Pola BAB teratur
Tidak ada diare/konstipasi
Kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi :
–>KIien dapat tidur tenang (6-8 jam sehari)
Tidak ada faktor lingkungan dan psikologis yang mempersulit tidur
Klien kelihatan segar (tidak mengantuk)
Rasa nyeri dapat diantisipasi oleh klien sendiri
a.Tidak ada keluhan rasa nyeri
b. Wajah tampak ceria
5. Nutrisi dapat terpenuhi
Klien mau menghabiskan makanan yang diberikan
Tidak ada penyulit makan
BB seimbang
Tidak terjadi gangguan integritas kulit :
Tidak tampak tanda-tanda gangguan integritas kulit
(lecet)
Kebutuhan seksual terpenuhi
a. Isteri/Suami mau mengerti keadaan klien
b. Klien memahami dengan cara yang disarankan dalam melakukan hubungan seksual
8.lnfeksi tidak terjadi
Tidak ada tanda-tanda infeksi (rnerah, nyeri,
bengkak, panas)
9.Klien tidak cemas :
Klien terlihat tenang dan memahami keadaanya
10. Aktifitas klien tidak terganggu
Klien dapat melakukan aktifitas yang dianjurkan
PERAWATAN KOLOSTOMI (MENGGANTI KANTONG KOLOSTOMI)
Persiapan alat:
Sarung tangan
Handuk mandi
Air hangat
Sabun mandi
Tissue
–>Kantong colostomy
Bengkok/plastik keresek untuk tempat sampah
Kassa
Vaselin
Spidol
Plastik untuk guide size (mengukur stoma)
Gunting
Pelaksanaan
Dekatkan alat-alat ke klien
Pasang selimut mandi
Dekatkan bengkok ke dekat klien
Pasang sarung tangan
Buka kantung lama
Bersihkan stoma dan kulit sekitar stoma dengan sabun atau air hangat
Keringkan kulit sekitar stoma dengan tissue atau kassa
Lindungi stoma dengan tissue atau kassa agar feces yang keluar lagi tidak mengotori kulit yang sudah dibersihkan
Ukur stoma dengan guide size untuk memilih kantung stoma yang sesuai
Pasang kantong stoma
Pastikan kantong stoma merekat dengan baik dan tidak bocor
Buka sarung tangan
Bereskan alat-alat
Cuci tangan
Pengertian Colostomi
Colostomi adalah suatu operasi untuk membentuk suatu hubungan buatan antara colon dengan permukaan kulit pada dinding perut. Hubungan ini dapat bersifat sementara atau menetap selamanya. (llmu Bedah, Thiodorer Schrock, MD, 1983).
Colostomi dapat berupa secostomy, colostomy transversum, colostomy sigmoid, sedangkan colon accendens dan descendens sangat jarang dipergunakan untuk membuat colostomy karena kedua bagian tersebut terfixir retroperitoneal.
Colostomy pada bayi dan anak hampir selalu merupakan tindakan gawat darurat, sedang pada orang dewasa merupakan keadaan yang pathologis. Colostomy pada bayi dan anak biasanya bersifat sementara.
indikasi colostomy
Indikasi colostomy yang permanen
Pada penyakit usus yang ganas seperti carsinoma pada usus. Kondisi infeksi tertentu pada colon.
komplikasi colostomy
Prolaps merupakan penonjolan mukosa colon 6 cm atau lebih dari permukaan kulit.
Prolaps dapat dibagi 3 tingkatan:Penonjolan seluruh dinding colon termasuk peritonium kadang-kadang sampat loop ilium
Adanya strangulasi dan nekrosis pada usus yang mengalami penonjolan
Prolaps dapat terjadi oleh adanya faktor-faktor Peristaltik usus meningkat, fixasi usus tidak sempurna, mesocolon yang panjang, tekanan intra abdominal tinggi, dinding abdomen tipis dan tonusnya yang lemah serta kemungkinan omentum yang pendek dan tipis.
lritasi Kulit
Hal ini terutama pada colostomy sebelah kanan karena feces yang keluar mengandung enzim pencernaan yang bersifat iritatif. Juga terjadi karena cara membersihkan kulit yang kasar, salah memasang kantong dan tidak tahan akan plaster.
Diare
Makin ke proksimal colostominya makin encer feces yang keluar. Pada sigmoid biasanya normal.
Stenosis Stoma
Kontraktur lumen รจ terjadi penyempitan dari celahnya yang akan mengganggu pasase normal feses.
Hernia Paracolostomy
Pendarahan Stoma
Eviserasi
Dinding stoma terlepas dari dinding abdomen sehingga organ intra abdomen keluar melalui celah
lnfeksi luka operasi
Retraksi : karena fixasi yang kurang sempurna
Sepsis dan kematian
Untuk mencegah komplikasi, diperlukan colostomi dengan teknik benar serta perawatan pasca bedah yang baik, selain itu pre-operatif yang memadai.
HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA PASIEN KOLOSTOMI
>Keadaan stoma :
Warna stoma (normal warna kemerahan)
Tanda2 perdarahan (perdarahan luka operasi)
Tanda-tanda peradangan (tumor, rubor, color, dolor, fungsi laese)
Posisi stoma
Apakah ada perubahan eliminasi tinja :
Konsistensi, bau, warna feces
Apakah ada konstipasi / diare
Apakah feces tertampung dengan baik
Apakah pasien dapat mengurus feces sendiri
Apakah ada gangguan rasa nyeri :
Keluhan nyeri ada/tidak
Hal-hal yang menyebabkan nyeri
Kualitas nyeri
Kapan nyeri timbul (terus menerus / berulang)
Apakah pasien gelisah atau tidak
Apakah kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi
Tidur nyenyak/tidak
Apakah stoma mengganggu tidur/tidak
Adakah faktor lingkungan mempersulit tidur
Adakah faktor psikologis mempersulit tidur
Bagaimana konsep diri pasien Bagaimana persepsi pasien terhadap: identitas diri,harga diri,ideal diri,gambaran diri & peran
Apakah ada gangguan nutrisi :
Bagaimana nafsu makan klien
BB normal atau tidak
Bagaimana kebiasaan makan pasien
Makanan yang menyebabkan diarhe
Makanan yang menyebabkan konstipasi
Apakah pasien seorang yang terbuka ?
Maukah pasien mengungkapkan masalahnya
Dapatkah pasien beradaptasi dgn lingkungan
setelah tahu bag tubuhnya diangkat
Kaji kebutuhan klien akan kebutuhan seksual :
Tanyakan masalah kebutuhan seksual klien
Isteri/Suami memahami keadaan klien
Prioritas Perawatan Ditujukan Kepada:
Pengkajian mengenai penyesuaian psikologis
Pencegahan terhadap komplikasi
Pemberian dukungan untuk rnerawat diri sendiri
Menyediakan informasi
Kriteria Keberhasilan
Adanya perasaan penyesuaian yang aktual
Komplikasi dapat dicegah
Klien memenuhi kebutuhan sendiri
Adanya dukungan pelaksanaan pengobatan, mengetahui potensial terjadinya komplikasi
Dx. Keperawatan yg mungkin pada Colostomy
Potensial terjadinya gangguan eliminasi tinja (konstipasi atau diare) s.d kemungkinan diet yang tidak balans yang ditandai, dengan ….
Gangguan rasa nyaman nyeri s.d gangguan mekans kulit akibat tindakan operasi, ditandai dengan ….
Gangguan rasa nyaman s.d BAB yang tidak terkontrol, yang ditandai dengan ….
Gangguan istirahat dan tidur s.d adanya rasa takut pada keadaan stoma, ditandai dengan ….
Potensial gangguan nutrisi sehubungan dengan ketidaktahuan terhadap kebutuhan makanan
Gangguan konsep diri (gambaran diri, peran) s.d belum dapat beradaptasi dengan stoma dan perubahan anatomis, yang ditandai dengan ….
Potensial ggn integritas kulit s.d terkontaminasinya kulit dengan feces, ditandai dengan ….
Disfungsi seksualitas s.d perubahan struktur tubuh, yang ditandai dengan ….
Potensial terjadinya infeksi s.d adanya kontaminasi luka dengan feces, yang ditandai dengan ….
Cemas s.d takut terisolasi dari orang lain ….
Keterbatasan aktifitas s.d klien merasa takut untuk melakukan aktifitas karena stoma.
Tujuan dan Intervensi
Agar pasien dapat BAB dengan teratur :
Hindari makan makanan berefek laksatif
Hindari makan makanan yang menyebabkan konstipasi (makanan yang keras)
Kolaborasi dengan ahli gizi masalah menu makanan
Kontrol makanan yang dibawa dari rumah
Berikan minum yang cukup (2-3 1t/hari)
Pola makan yang teratur (3 kali sehari)
Agar rasa nyeri dapat berkurang :
Catat pemberian medikasi pada saat intra operatif
Evaluasi rasa nyeri dan karakteristiknya
Beri pengertian pada klien agar rasa nyeri diterima sebagai suatu yang wajar dlm batas tertentu
Berikan analgetik sebagai tindakan kolaborasi
Agar klien dapat tidur/istirahat yang cukup :
Jelaskan, stoma tidak akan terbuka pada saat tidur
Amati faktor lingkungan yang mempersulit tidur
Amati faktor psikologis yang mempersulit tidur
Agar kebutuhan nutrisi terpenuhi :
Bekerja sama dengan ahli gizi untuk menu makanan
Berikan gizi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan
Berikan motivasi agar tidak merasa takut menghabiskan makanannya
Agar tidak terjadi gangguan konsep diri :
Berikan dorongan semangat yang membesarkan hati
Hindari sikap asing pada keadaan penyakit pasien
Arahkan agar klien mampu merawat diri sendiri
Beri penjelasan agar klien dapat menerima keadaan dan beradaptasi terhadap stomanya
Hindarkan perilaku yang membuat pasien tersinggung (marah, jijik, dll)
Agar kebutuhan seksualitas dapat terpenuhi :
Beri penjelasan bahwa klien boleh melakukan hubungan seksual dengan wajar
Agar tidak terjadi gangguan integritas kulit :
Lakukan teknik perawatan baik (bersih)
Lindungi kulit dengan pelindung kulit (vaselin / skin barier) disekitar stoma
Letakan alas (kasa) yang dapat menyerap aliran feces
Untuk menghindari infeksi sekunder :
Lakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada stoma
Ajarkan klien tentang personal hygiene dan perawatan stoma
Untuk menghindari rasa cemas :
Berikan keyakinan bahwa klten mampu beradaptasi dengan lingkungan (masyarakat)
Agar klien tidak takut melakukan aktifitas
Berikan penjelasan masalah aktifitas yang tidak boleh dilakukan (olah raga sepak bola, lari)
Bila akan melakukan aktifitas kantong stoma diberi penyangga (ikat pinggang)
Evaluasi
Kebersihan stoma dan sekitarnya terjaga dengan baik :
Tidak ada tanda-tanda infeksi
Tidak tampak tanda-tanda gangguan integritas kulit
Stoma tidak mengalami penurunan
Klien dapat BAB dengan teratur dan lancar :
Frekuensi BAB teratur (1-2 kali sehari)
Pola BAB teratur
Tidak ada diare/konstipasi
Kebutuhan istirahat dan tidur terpenuhi :
–>KIien dapat tidur tenang (6-8 jam sehari)
Tidak ada faktor lingkungan dan psikologis yang mempersulit tidur
Klien kelihatan segar (tidak mengantuk)
Rasa nyeri dapat diantisipasi oleh klien sendiri
a.Tidak ada keluhan rasa nyeri
b. Wajah tampak ceria
5. Nutrisi dapat terpenuhi
Klien mau menghabiskan makanan yang diberikan
Tidak ada penyulit makan
BB seimbang
Tidak terjadi gangguan integritas kulit :
Tidak tampak tanda-tanda gangguan integritas kulit
(lecet)
Kebutuhan seksual terpenuhi
a. Isteri/Suami mau mengerti keadaan klien
b. Klien memahami dengan cara yang disarankan dalam melakukan hubungan seksual
8.lnfeksi tidak terjadi
Tidak ada tanda-tanda infeksi (rnerah, nyeri,
bengkak, panas)
9.Klien tidak cemas :
Klien terlihat tenang dan memahami keadaanya
10. Aktifitas klien tidak terganggu
Klien dapat melakukan aktifitas yang dianjurkan
PERAWATAN KOLOSTOMI (MENGGANTI KANTONG KOLOSTOMI)
Persiapan alat:
Sarung tangan
Handuk mandi
Air hangat
Sabun mandi
Tissue
–>Kantong colostomy
Bengkok/plastik keresek untuk tempat sampah
Kassa
Vaselin
Spidol
Plastik untuk guide size (mengukur stoma)
Gunting
Pelaksanaan
Dekatkan alat-alat ke klien
Pasang selimut mandi
Dekatkan bengkok ke dekat klien
Pasang sarung tangan
Buka kantung lama
Bersihkan stoma dan kulit sekitar stoma dengan sabun atau air hangat
Keringkan kulit sekitar stoma dengan tissue atau kassa
Lindungi stoma dengan tissue atau kassa agar feces yang keluar lagi tidak mengotori kulit yang sudah dibersihkan
Ukur stoma dengan guide size untuk memilih kantung stoma yang sesuai
Pasang kantong stoma
Pastikan kantong stoma merekat dengan baik dan tidak bocor
Buka sarung tangan
Bereskan alat-alat
Cuci tangan
Post a Comment