Download Materi Kuliah Keperawatan - Gratis

RSS Subscription

Subscribe via RSS reader:
Berlangganan Artikel via E-Mail:
 

Pembentukan urine

Posted By Revolusi Pendidikan On 9:19 PM Under
Pembentukan urine terbagi menjadi tiga tahap yaitu :
1. Filtrasi glomerular
Pembentukan kemih dimulai dengan filtrasi plasma glomerulus, seperti kapiler tubuh lainnya, kapiler glumerulus secara relative bersifat impermiabel terhadap protein plasma yang besar dan cukup permabel terhadap air dan larutan yang lebih kecil seperti elektrolit, asam amino, glukosa, dan sisa nitrogen. aliran darah ginjal ( RBF = Renal Blood Flow ) adalah sekitar 25% dari curah jantungatau sekitar 1200 ml/menit. Sekitar seperlima dari plasma atau sekitar 125 ml/menit dialirkan melalui glomerulus ke kapsula bowman. Ini dikenakan laju filtrasi glomerulus ( GFR = Glomerular Filtration Rate ) . Gerakan masuk ke kapsul bowman’s, tekanan hidrostatik darah dalam kapiler glomerulus mempermudah filtrasi dan kekuatan ini dilawan oleh tekanan hidrostatik filtrate dalam kapsula bowman’s serta tekanan osmotic koloid darah. Filtrasi glomerulus tidak hanya dipengaruhi oleh tekanan-tekanan koloid diatas namun juga oleh permeanbilitas dinding kapiler.

2. Reabsorpsi
Zat-zat yang difiltrasi ginjal dibagi dalam tiga bagian : non elektrolit, elektrolit dan air. Setelah filtrasi langkah ke dua adalah reabsorpsi selektif zat-zat tersebut kembali lagi zat-zat yang sudah difiltrasi.
3. Sekresi
Sekresi tubular melibatkan transport aktif molekul-molekul dari aliran darah melalui tubulus kedalam filtrat. Banyak substansi yang disekresi tidak terjadi secara alamiah dalam tubuh ( misalnya penisilin ). Substansi secara alamiah terjadi dalam tubuh termasuk asam urat dan kalium serta ion-ion hydrogen.
Pada tubulus distalis, transfor aktif natrium sistem carier yang juga terlibat dalam sekresi hydrogen dan ion-ion kalium tubular,. Dalam hubungan ini, tiap kali carier membawa natrium keluar dari cairan tubular, cariernya bias hydrogen atau ion kalium kedalam cairan tubular “ perjalanannya kembali” jadi, untuk setiap ion natrium yang diabsorpsi, hydrogen atau kalium harus disekresi dan sebaliknya.Pilihan kation yang akan disekresi tergantung pada konsentrasi cairan ekstratubular (CES) dari ion-ion ini ( hydrogen dan kalium ).
Pengetahuan tentang pertukara kation dalam tubulus distalis ini membantu kita memahami beberapa hubungan yang dimiliki elektrolit dengan lainnya. Sebagai contoh, kita dapat mengerti mengapa bloker aldosteron dapat menyebabkan hiperkalemia atau mengapa pada awalnya dapat terjadi penurunan kalium plasma ketika asidosis berat dikoreksi sevara therapeutik.

Post a Comment