Download Materi Kuliah Keperawatan - Gratis

RSS Subscription

Subscribe via RSS reader:
Berlangganan Artikel via E-Mail:
 

Fungsi lambung

Posted By Revolusi Pendidikan On 7:05 PM 2 comments
Fungsi lambung adalah :
a) Menerima makanan dan bekerja sebagai penampung dalam jangka waktu pendek.
b) Semua makanan dicairkan dan dicampurkan dengan asam hidroklorida. Dan dengan cara ini disiapkan untuk dicernakan oleh usus
c) Protein diubah menjadi peptone
d) Susu dibekukan dan kasein dikeluarkan
e) Pencernaan lemak dimulai didalam lambung
f) Khime, yaitu isi lambung yang cair disalurkan masuk duedonum

Tanda dan gejala serta Komplikasi Appendisitis

Posted By Revolusi Pendidikan On 6:59 PM 0 comments
Nyeri terutama di daerah yang meradang, mual dan muntah, abdomen yang kaku, distensi abdomen, tanda-tanda umum peradangan misalnya demam, peningkaan hitungan sel darah putih, dan takikardi. (patofisiologi corwin)

d. Komplikasi appendisitis
1) Peritonitis
a) Definisi peritonitis
Peritonitis adalah inflamasi lokal atau umum pada peritoneum membrane yang melapisi rongga abdomen dan menutupi rongga dalam. (Pedoman praktik keperawatan. Sandra M. Neltino, tahun 2002, hal:674).
b) Etiologi Peritonitis
Peritonitis biasanya terjadi akibat masuknya bakteri dari saluran cerna atau organ-organ abdomen kedalam ruang peritoneum melalui perporasi usus atau rupture suatu organ. (Patofisiologi Corwin : 528)
c) Tanda dan gejala
(1) Nyeri
(2) Mual dan muntah
(3) Peningkatan kecepatan denyut jantung akibat hipovolemia karena perindahan cairanke dalam peritoneum
(4) Demem, lekosit meningkat
d) Penatalaksanaan
(1) Penggantian cairan isotonis
(2) Pemberian obat analgetik, antibiotic, antiemetic
(3) therapy O2
(4) Lavasi peritoneum dengan antibiotic
(5) Tindakan bedah laparatomi
Laparatomi adalah pembedahan perut sampai pembedahan selaput perut.
Indikasi laparatomi :
(a) Trauma abdomen tumpul atau tajam
(b) Peritonitis
(c) Pendarahan saluran pencernaan
(d) Sumbatan pada usus halus dn usus besar
(e) Masa pada abdomen
Komplikasi laparatomi :
(a) Ventilasi paru tidak adekuat
(b) Gangguan kardivaskuler : Hipertensi, Aritmia jantung
(c) Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit
(d) Ganguan rasa nyaman

Fase “Rubin Maternal Phases”

Posted By Revolusi Pendidikan On 6:14 PM 0 comments
1) Taking in (periode ketergantungan)
Fase ini terjadi antara satu sampai tiga hari setelah persalinan dimana ibu berfokus pada diri sendiri, bersikap pasif dan ketergantungan secara emosional ibu berusaha untuk mengintegrasikan pengalaman persalinan dalam kehidupannya.
2) Taking hold (fase trasnsisi antara ketergantungan dan kemandirian)
Terjadi antara ketiga sampai kesepuluh hari setelah persalinan dalam fase ini secara bertahap tenaga ibu pulih kembali, ibu merasa lebih nyaman, fokus perhatian mulai beralih pada bayi, mulai mandiri dalam perawatan diri, terbuka pada pengajaran perawatan, saat yang tepat untuk memberi informasi tentang perawatan bayi dan diri sendiri.

3) Letting go (fase mampu sendiri)
Fase ini antara dua sampai empat minggu setelah persalinan dimana ibu mulai menerima peran barunya yaitu sebagai ibu dari bayi yang baru lahir. Ibu melepas bayangan persalinan dengan harapan yang tidak terpenuhi serta mampu menerima kenyataan.

Klasifikasi Stroke

Posted By Revolusi Pendidikan On 6:10 PM 0 comments
a. Berdasarkan Etiologi
1) Infark Otak
Dimana suplai darah yang dialirkan ke otak hanya melalui arteri serebral yang sehat atau berdilatasi sehingga hanya jaringan otak yang sehat saja yang mempunyai jauh darah dan daerah edema tidak kebagian.

2) Perdarahan Intraserebral
Terjadi karena pecahnya pembuluh darah otak, perdarahan yang terjadi karena arterosklerosis dan hipertensi yang pada umumnya terjadi diatas 30 tahun, akibat pecahnya pembuluh arteri otak sehingga terjadi pembesaran atau terjadi aliran darah kedalam parenkim, pergeseran dan memisahkan jaringan otak yang berdekatan sehingga otak akan membengkak, jaringan otak internal akan tertekan sehingga dapat menyebabkan edema dan kemungkinan herniasi otak.

3) Perdarahan subarachnoid
Merupakan gangguan alirah darah pada satu atau lebih pembuluh darah serebral karena oklusi atau pecahnya pembuluh darah serebral secara spontan.

b. Berdasarkan Lokasi Lesi
1) Sistem Karotis
Kelainan terjadi pada arteri karotis baik kiri atau kanan dan percabanyannya.
2) Sistem Vertebrabasiler
Kelainan terjadi pada arteri vertebrabasailer dan percabangannya.

Sumber : Buku Kedokteran

Pengertian Stroke

Posted By Revolusi Pendidikan On 6:07 PM 0 comments
Brunner dan Suddarth (2002:2131) menjelaskan bahwa stroke atau cidera serebrovaskuler (CVA), adalah kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh berhentinya suplai darah ke bagian otak.
Menurut pendapat lain stroke merupakan suatu gangguan neurologik lokal yang dapat timbul sekunder dari suatu proses patologis pada pembuluh darah serebral (Sylvia A. Price, 1995:964).
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa penyakit stroke adalah suatu gangguan neurologis yang bersifat lokal atau umum yang timbul secara mendadak atau sekunder dari suatu proses patologis pada pembuluh darah serebral yang menyebabkan berhentinya suplai darah ke jaringan otak sehingga fungsi otak menjadi rusak/hilang.

Macam – macam Osteomyelitis

Posted By Revolusi Pendidikan On 6:04 PM 0 comments
Menurut kejadiannya Osteomyelitis ada 2 yaitu :
a. Osteomyelitis Primer  Kuman-kuman mencapai tulang secara langsung
melalui luka.
b. Osteomyelitis Sekunder  Adalah kuman-kuman mencapai tulang melalui aliran darah dari suatu focus primer ditempat lain (misalnya infeksi saluran nafas, genitourinaria furunkel).

Osteomyelitis dibagi menjadi
1. Osteomyelitis Akut :
Berasal dari sumber yang dibawa oleh darah biasanya terjadi pada anak-anak dibawah ( 2 tahun ) dan menyerang tulang panjang yang tumbuh dengan cepat. Infeksi ini disebarkan lewat darah dari tempat lain disebabkan oleh : Stappilococus Aureus. Infeksi dimulai pada metafisis ( bagian tulang di sebelah lempeng tulang rawan epifisis ). Penyebarannya disepanjang cavum medularis dengan melalui korteks untuk menimbulkan suatu abses superiousteum dan bahkan arthritis pada sendi di sebelahnya.
a. Gambaran Klinis :
1. Nyeri tekan akut pada daerah tulang yang sakit.
2. Pembengkakan dan kemerahan.
3. Nyeri bila bagian yang sakit dihilangkan.
4. Pirexia ( panas ).
b. Tindakan :
1) Pemberian antibiotic yang segera. Biasanya gabungan dua macam
antibiotic, sering akan menimbulkan penyakit ini.
2) Jika tindakan yang terlambat akan mengakibatkan pus sehingga diperlukan drainage dengan insisi dan jika perlu dibuat lubang dengan pengeboran pada tulang untuk memungkinkan pengaliran keluar pus.


c. Komplikasi :
1) Dapat terjadi septic arthritis yang menjalar ke sendi di dekatnya.Jika
metafisis yang terinfeksi berada dalam simpai sendi contoh : Caput Os.
Femoralis dan Os. Humery.
2) Pembentukan sequestrum ( kematian suatu bagaian tlang ) bagian tulang
yang mati harus diangkat dengan pembedahan sebelum kesembuhan
terjadi karena bagian tersebut akan menjadi benda asing.

2. Osteomyelitis Kronis :
Berasal dari jaringan lunak dengan jarak dekat. Pada osteomyelitis kronis, mikroorganisme menyerang tulang melalui darah. Meluasnya jaringan lunak yang terinfeksi di dekatnya masuk secara langsung. Selain itu bisa juga disebabkan oleh hasil akhir suatu osteomyelitis akut yang tidak terobati secara memadai, infeksi derajat rendah yang disebabkan oleh bakteri dengan virulensi rendah, infeksi bakteri tertentu misalnya : TBC, Escerchia Coli, Pseudomonas, Clebsiela, Salmonella.

a. Gambaran Klinis :
1) Keluhan nyeri tulang yang kumat-kumatan selama jangka waktu
panjang.
2) Pemeriksaan sinar-X memperlihatkan adanya kavitas.

b. Tindakan :
1) Drainage abses dan pengangkatan sequestrum.
2) Pemberian antibiotic jangka panjang.